Baca Juga : Gelar Ops Yustisi, Unit Gakkum Lantas Polres Lamongan Beri Himbauan Dan Sembako Untuk Pengendara
Bojonegoro – Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bojonegoro menggelar aksi demo menolak kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi.
Dengan membawa sejumlah poster penolakan harga BBM, massa mahasiswa ini berorasi secara bergantian. Bahkan salah satu korlap aksi juga sempat membawa keranda simbol demokrasi sudah mati.
" Kami menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan mendesak pemerintah untuk membongkar mafia minyak di negeri ini." Teriak salah satu orator, Herri Siswanto.
Pantauan suarasatu.com, di depan kantor DPRD Bojonegoro yang berada di jalan Trunojoyo. unjuk rasa para aktivis mahasiswa ini sempat diwarnai ketegangan dengan aparat keamanan yang berjaga karena mereka mencoba merangsek masuk ke kantor wakil rakyat tersebut.
Situasi yang memanas beberapa menit itu akhirnya kembali tertib setelah para wakil anggota DPRD Bojonegoro bersedia menerima para mahasiswa untuk berdialog di ruang rapat paripurna.
Wakil Ketua DPRD Sukur Priyanto, menuturkan, bahwa para anggota dewan akan menampung semua tuntutan dan aspirasi para mahasiswa.
‘’Semoga dalam pertemuan ini kami dapat mewakili aspirasi sahabat-sahabat PMII semua, dan semoga dalam pertemuan ini kita bisa menghasilkan Keputusan bisa menjadi kesepakatan kita semua’’ ujar Sukur Priyanto di gedung DPRD Bojonegoro.
Namun karena anggota dewan yang ditunggu tidak hadir dalam pertemuan, massa aksi pun menyatakan mosi tidak percaya terhadap para anggota DPRD setempat.
Sebelumembubarkan diri, para mahasiswa akhirnya menuntut para wakil pimpinan DPRD Bojonegoro untuk menandatangani kesepakatan permintaan melaksanakan jumpa pers untuk menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.